suara kian parau dihening malam kemarau
hausnya tidak reda ketika bergunjing di beranda
langit mata-mu galau hingga aku halau
air muka-mu lanjutkan gentingnya nada
seperti aku diam ketika berbicara
seperti kamu redam ketika bercengkerama
lanjutkan desahan bersama tabuhan embun - hilang diam-diam lenguhan - tanda-tanda sudah terjalin di ubun-ubun - teriakan panjanglah sebuah padahan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
sayang sekali judulnya merusak suasana :)
BalasHapusitu harusnya judul yah :D
BalasHapusyaudah berarti itu judul paling mutakhir :D